Perang
Dunia II telah menyebabkan kerugian besar baik bagi negara yang teerlibat
perang maupun tidak. Kerugian terbesar adalah membuat jutaan rakyat meninggal
karena keganasan perang, ekonomipun menjadi berantakan dan mengalami banyak
kerugian sehingga kelaparan dan kemiskinan tidak dapat lagi dihindarkan.
Perang Dunia II, secara
resmi mulai berkecamuk pada tanggal 1 September 1939 sampai tanggal 14 Agustus
1945. Meskipun demikian ada yang berpendapat bahwa perang sebenarnya sudah
dimulai lebih awal, yaitu pada tanggal 1 Maret 1937 ketika Jepang menduduki
Manchuria. Sampai saat ini, perang ini adalah perang yang paling dahsyat pernah
terjadi di muka bumi. Kurang lebih 50.000.000 (lima puluh juta) orang tewas
dalam konflik ini. Umumnya dapat dikatakan bahwa peperangan dimulai pada saat
pendudukan Jerman di Polandia pada tanggal 1 September 1939, dan berakhir pada
tanggal 14 atau 15 Agustus 1945 pada saat Jepang menyerah kepada tentara
Amerika Serikat. Perang Dunia II berkecamuk di tiga benua tua; yaitu Afrika,
Asia dan Eropa.
1.
Lahirnya
Negara-negara Fasis
Situasi Eropa menjelang PD II tidak jauh berbeda dengan situasi menjelang PD
I. Suasana diliputi ketegangan dan keinginan balas dendam, terutama
negara-negara yang kalah perang. Mereka dirugikan oleh perjanjian-perjanjian
yang dibuat oleh blok Sekutu. Pada umumnya negara-negara yang terlibat perang
mengalami kehancuran ekonomi. Untuk itu mereka berusaha bangkit dengan cara
yang diktator dan mengembangkan paham ultranasionalisme. Dari paham
ultranasionalisme tersebut lahir negara-negara fasis. Negara-negara fasis yang
muncul yaitu Jerman, Italia, dan Jepang.
a. Fasisme di Jerman
Dalam PD I Jerman mengalami kekalahan dan penderitaan yang hebat. Namun, di
bawah kepemimpinan Adolf Hittler Jerman mulai bangkit. Melalui Partai Nazi,
Adolf Hittler membangun Jerman kembali. Jerman menganut paham Chauvinisme yaitu
paham yang menganggap dirinya lebih unggul dari ras lainnya. Selain itu juga
menganut totaliterisme yaitu paham yang melaksanakan prinsip bahwa
semua diutus oleh negara. Rakyat tidak memiliki kebebasan.
semua diutus oleh negara. Rakyat tidak memiliki kebebasan.
Berikut ini beberapa tindakan yang dilakukan Hittler untuk mewujudkan
kejayaan Jerman.
1)
Menolak isi Perjanjian Versailes.
2)
Membangun angkatan perang yang kuat.
3)
Mengobarkan semangat anti-Yahudi dengan membunuh dan mengusir
orang-orang Yahudi.
4)
Membangun hubungan kerja sama politik dan militer
dengan Jepang dan Italia (Poros Roberto).
5)
Membentuk polisi rahasia yang disebut Gestapo.
Seiring dengan perkembangan yang dialaminya, Jerman mulai berani melakukan
politik ekspansi kembali. Jerman melaksanakan politik Lebensraum (ruang untuk
hidup) yaitu gagasan perluasan wilayah melalui perang. Misalnya dengan
menduduki Austria dan Cekoslovakia.
b. Fasisme di Italia
Kalian tentu masih ingat bukan mengapa Italia pindah ke blok Sekutu? Italia
adalah salah satu negara pemenang dalam Perang Dunia I. Meskipun menang,
Italian merasa kecewa sebab tuntutannya dalam Perjanjian Versailes tidak
terpenuhi. Karena kekecewaannya tersebut, Italia mulai bangkit di bawah
pimpinan Benito Mussolini . Italia berkembang menjadi negara fasis.
Berikut ini usaha-usaha Benito Mussolini untuk mengembangkan fasisme di
Italia.
1)
Mengobarkan semangat Italia Irredenta untuk mempersatukan
seluruh bangsa Italia
2)
Memperkuat angkatan perang.
3)
Menguasai seluruh Laut Tengah sebagai Mare Nostrum
atau Laut Kita.
4)
Menduduki Ethiopia dan Albania.
c. Fasisme di Jepang
Munculnya fasisme Jepang tidak dapat dipisahkan dari Restorasi Meiji.
Berkat Restorasi Meiji, Jepang berkembang menjadi negara industri yang kuat.
Majunya industri tersebut membawa Jepang menjadi negara imperialis. Jepang
menjadi negara fasis dan menganut Hakko I Chiu. Fasisme di Jepang dipelopori
oleh Perdana Menteri Tanaka, masa pemerintahan Kaisar Hirohito dan dikembangkan
oleh Perdana Menteri Hideki Tojo. Untuk memperkuat kedudukannya sebagai negara
fasis, Kaisar Hirohito melakukan beberapa hal berikut.
1)
Mengagungkan
semangat bushido.
2)
Menyingkirkan
tokoh-tokoh politik yang anti militer.
3)
Melakukan
perluasan wilayah ke negara-negara terdekat seperti Korea, Manchuria, dan Cina.
4)
Memodernisasi
angkatan perang.
5)
Mengenalkan
ajaran shinto Hakko I Chiu yaitu dunia sebagai satu keluarga yang dipimpin oleh
Jepang.
Berkembangnya negara-negara fasis seperti Italia, Jerman, dan Jepang
membuat situasi politik di kawasan Eropa semakin menghangat, dan diwarnai
dengan ketegangan yang mendorong terjadinya Perang Dunia II.
Hal-hal yang
melatarbelakangi terjadinya Perang Dunia II dapat digolongkan menjadi sebab
umum dan sebab khusus.
a.
Sebab Umum
Berikut ini
sebab-sebab umum terjadinya Perang Dunia II.
1) Pertentangan antara paham
liberalisme dan totaliterisme. Liberalisme memberikan kebebasan bagi warga
negaranya sedangkan totaliterisme mengekang kebebasan warga negara.
2) Persekutuan mencari kawan.
3) Semangat untuk membalas dendam (revanche idea)
karena kekalahan dalam PD I.
4) Perlombaan senjata antarnegara.
5) Pertentangan antarnegara imperialis untuk memperebutkan
daerah jajahan
6) Kegagalan Liga Bangsa-Bangsa dalam mewujudkan
perdamaian dunia.
b. Sebab Khusus ( casus bally bally)
Sebab khusus
Perang Dunia II terjadi di dua kawasan yaitu kawasan Eropa dan kawasan Asia Pasifik.
Berikut ini sebab-sebab khusus terjadinya Perang Dunia II.
1) Di kawasan Asia Pasifik, penyerbuan
Jepang terhadap pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbour
tanggal 7 Desember 1941.
2) Di kawasan Eropa, serangan kilat (blitzkrieg)
yang dilakukan Jerman atas Polandia pada tanggal 1 September 1939. Alasan
penyerangan itu untuk merebut kembali kota Danzig (penduduknya bangsa Jerman).
Dalam waktu singkat sebagian besar Polandia dikuasai Jerman.
Uni Soviet yang merasa keamanannya
terancam, segera menyerbu Polandia dari arah Timur. Pada tanggal 3 September
1939 Inggris dan Prancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dalam
perkembangannya melibatkan banyak negara.
3.
Jalanya
Perang Dunia II
Searah jarum jam dari
atas: Pendaratan sekutu di Pantai Normandy, gerbang kamp konsentrasi di
Auschwitz, Tentara Merah mengibarkan bendera Soviet diatas gedung Reichstag,
ledakan bom Atom
di Hiroshima, dan parade militer 1936 di Nuremberg.
Secara kasar bisa
dikatakan bahwa peperangan mulai pada saat pendudukan Jerman di Polandia pada
tanggal 1 September 1939 dan berakhir pada tanggal 14/15 Agustus ketika Jepang
menyerah kepada tentara Amerika
Serikat, meskipun ada yang berpendapat sebenarnya perang ini sudah lebih awal
mulai. Perang berkecamuk di tiga benua tua: Afrika, Asia dan Eropa. Berikut
ialah data pertempuran-pertempuran dan peristiwa penting di setiap benua.
Asia dan Pasifik
1937: Perang China-Jepang
Asia dan Pasifik
1937: Perang China-Jepang
Konflik perang mulai di
Asia beberapa tahun sebelum pertikaian dimulai di Eropa. Jepang telah
menginvasi China pada 1931, jauh sebelum Perang Dunia II dimulai di Eropa. Pada
1 Maret, Jepang menunjuk Henry
Pu Yi menjadi kaisar di Manchukuo, negara boneka bentukan Jepang di Manchuria.
Pada 1937, perang telah dimulai, ketika Jepang mengambil Alih
Manchuria.
Roosevelt
menandatangani sebuah perintah eksekutif yang tidak diterbitkan (rahasia) pada
Mei 1940 mengijinkan personel militer AS untuk mundur dari tugas sehingga
mereka dapat berpartisipasi dalam operasi terselubung di China: Grup
Sukarelawan Semua, juga dikenal sebagai Harimau Terbang Chennault. Selama
periode tujuh bulan, Harimau Terbang Chennault menghancurkan sekitar 600
pesawat Jepang, menenggelamkan sejumlah kapal Jepang dan memberhentikan invasi
Jepang terhadap Burma. Dengan Amerika
Serikat dan negara lainnya memotong ekspor ke Jepang, Jepang merencanakan
serangan terhadap Pearl Harbor pada 7 Desember 1941 tanpa peringatan deklarasi
perang, mengakibatkan kerusakan parah di Armada
Pasifik Amerika. Hari berikutnya, pasukan Jepang tiba di Hong Kong, yang
kemudian menyebabkan menyerahnya pasukan Inggris pada Hari Natal di kemudian
hari di bulan itu.
1940: Jajahan Perancis
1940: Jajahan Perancis
Pada 1940, Jepang
menduduki Indochina Perancis (kini Vietnam) sesuai persetujuan dengan
Pemerintahan Vichy meskipun secara lokal terdapat kekuatan Perancis Bebas (Free
French), dan bergabung dengan kekuatan Poros Jerman dan Italia. Aksi ini
menguatkan konflik Jepang dengan Amerika
Serikat dan Britania Raya yang bereaksi dengan boikot minyak.
1941: Pearl Harbor, A.S. turut serta dalam perang, invasi Jepang di Asia Tenggara
1941: Pearl Harbor, A.S. turut serta dalam perang, invasi Jepang di Asia Tenggara
Pada 7 Desember 1941,
pesawat Jepang dikomandoi oleh Laksamana Madya Chuichi Nagumo melaksanakan
serangan udara kejutan terhadap Pearl Harbor, pangkalan angkatan laut AS
terbesar di Pasifik. Pasukan Jepang menghadapi perlawanan kecil dan
menghancurkan pelabuhan tersebut. AS dengan segera mengumumkan perang terhadap
Jepang.
Bersamaan dengan
serangan terhadap Pearl Harbor, Jepang juga menyerang pangkalan udara A.S. di
Filipina. Setelah serangan ini, Jepang menginvasi Filipina, dan juga Koloni
Inggris Hong Kong, Malaya, Borneo dan Birma dengan maksud menguasai ladang
minyak Hindia Belanda. Seluruh wilayah ini, dan lebih luas lagi, jatuh ke
tangan Jepang dalam waktu bulanan saja. Markas Britania Raya di Singapura juga
dikuasai yang dianggap oleh Churchill salah satu kekalahan paling memalukan
Britania sepanjang sejarah.
1942: Invasi Hindia-Belanda
1942: Invasi Hindia-Belanda
Penyerbuan ke Hindia Belanda
diawali dengan serangan Jepang ke Labuan, Brunei, Singapura, Semenanjung
Malaya, Palembang, Tarakan dan Balikpapan yang merupakan daerah-daerah sumber
minyak. Jepang sengaja mengambil taktik tersebut sebagai taktik gurita yang
bertujuan mengisolasi kekuatan Hindia Belanda
dan Sekutunya yang tergabung dalam front ABDA (America (Amerika Serikat),
British (Inggris), Dutch (Belanda), Australia) yang berkedudukan di Bandung.
Serangan-serangan itu mengakibatkan kehancuran pada Armada
laut ABDA khususnya Australia dan Belanda.
Sejak peristiwa ini,
Sekutu akhirnya memindahkan Basis
pertahanannya ke Australia meskipun demikian Sekutu masih mempertahankan
beberapa kekuatannya di Hindia Belanda
agar tidak membuat Hindia Belanda
merasa ditinggalkan dalam pertempuran ini.
Jepang mengadakan
serangan laut besar-besaran ke Pulau Jawa pada bulan Februari-Maret 1942 dimana
terjadi Pertempuran Laut Jawa antara Armada
laut Jepang melawan Armada
gabungan yang dipimpin oleh Laksamana Karel Doorman. Armada
Gabungan sekutu kalah dan Karel Doorman gugur.
Jepang menyerbu Batavia
(Jakarta) yang akhirnya dinyatakan sebagai kota terbuka, kemudian terus
menembus Subang dan berhasil menembus garis pertahanan Lembang-Ciater, kota Bandung
yang menjadi pusat pertahanan Sekutu-Hindia Belanda
terancam. Sementara di front Jawa Timur, tentara Jepang berhasil menyerang
Surabaya sehingga kekuatan Belanda
ditarik sampai garis pertahanan Porong.
Terancamnya kota Bandung
yang menjadi pusat pertahanan dan pengungsian membuat panglima Hindia Belanda
Letnan Jendral Ter Poorten mengambil inisiatif mengadakan perdamaian. Kemudian
diadakannya perundingan antara Tentara Jepang yang dipimpin oleh Jendral
Hitoshi Imamura dengan pihak Belanda
yang diwakili Letnan Jendral Ter Poorten dan Gubernur Jendral jhr A.W.L. Tjarda
van Starkenborgh Stachouwer.
Pada Awalnya Belanda
bermaksud menyerahkan kota Bandung
namun tidak mengadakan kapitulasi atau penyerahan kekuasaan Hindia Belanda
kepada Pihak Jepang. Pada saat itu posisi Panglima tertinggi angkatan perang
Hindia Belanda
tidak lagi berada pada Gubernur Jendral namun diserahkan kepada Ter Poorten
sehingga dilain waktu Belanda
menganggap bahwa kedudukan di Hindia Belanda
masih tetap sah dilanjutkan. Namun setelah Jepang mengancam akan mengebom kota Bandung
akhirnya Jendral Ter Poorten setuju untuk menyerah tanpa syarat kepada Jepang.
1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
1942: Laut Coral, Port Moresby, Midway, Guadalcanal
Pada Mei 1942, serangan
laut terhadap Port Moresby, Papua Nugini digagalkan oleh pasukan Sekutu dalam
Perang Laut Coral. Kalau saja penguasaan Port Moresby berhasil, Angkatan Laut
Jepang dapat juga menyerang Australia. Ini merupakan perlawanan pertama yang
berhasil terhadap rencana Jepang dan pertarungan laut pertama yang hanya
menggunakan kapal induk. Sebulan kemudian invasi Atol Midway dapat dicegah
dengan terpecahnya pesan rahasia Jepang, menyebabkan pemimpin Angkatan Laut AS
mengetahui target berikut Jepang yaitu Atol Midway. Pertempuran ini menyebabkan
Jepang kehilangan empat kapal induk yang industri Jepang tidak dapat
menggantikannya, sementara Angkatan Laut AS kehilangan satu kapal induk.
Kemenangan besar buat AS ini menyebabkan Angkatan Laut Jepang kini dalam posisi
bertahan.
Namun, dalam bulan Juli
penyerangan darat terhadap Port Moresby dijalankan melalui Track Kokoda yang
kasar. Di sini pasukan Jepang bertemu dengan pasukan cadangan Australia, banyak
dari mereka masih muda dan tak terlatih, menjalankan aksi perang dengan keras
kepala menjaga garis belakang sampai tibanya pasukan reguler Australia dari
aksi di Afrika Utara, Yunani dan Timur Tengah.
Para pemimpin Sekutu
telah setuju mengalahkan Nazi Jerman adalah prioritas utama masuknya Amerika
ke dalam perang. Namun pasukan AS dan Australia mulai menyerang wilayah yang
telah jatuh, mulai dari Pulau Guadalcanal, melawan tentara Jepang yang getir
dan bertahan kukuh. Pada 7 Agustus 1942 pulau tersebut diserang oleh Amerika
Serikat. Pada akhir Agustus dan awal September, selagi perang berkecamuk di
Guadalcanal, sebuah serangan Amfibi
Jepang di timur New Guinea dihadapi oleh pasukan Australia dalam Teluk Milne,
dan pasukan darat Jepang menderita kekalahan meyakinkan yang pertama. Di
Guadalcanal, pertahanan Jepang runtuh pada Februari 1943.
1943 - 1945: Serangan Sekutu di Asia dan Pasifik
Pasukan Australia and
AS melancarkan kampanye yang panjang untuk merebut kembali bagian yang diduduki
oleh Pasukan Jepang di Kepulauan Solomon, New Guinea dan Hindia Belanda, dan
mengalami beberapa perlawanan paling sengit selama perang. Seluruh Kepulauan
Solomon direbut kembali pada tahun 1943, New Britain dan New Ireland pada tahun
1944. Pada saat Filipina
sedang direbut kembali pada akhir tahun 1944, Pertempuran Teluk Leyte
berkecamuk, yang disebut sebagai perang laut terbesar sepanjang sejarah.
Serangan besar terakhir di area Pasifik Barat
daya adalah kampanye Borneo pertengahan tahun 1945, yang ditujukan untuk
mengucilkan sisa-sisa pasukan Jepang di Asia Tenggara, dan menyelamatkan
tawanan perang Sekutu.
Kapal selam dan
pesawat-pesawat Sekutu juga menyerang kapal dagang Jepang, yang menyebabkan
industri di Jepang kekurangan bahan baku. Bahan Baku
industri sendiri merupakan salah satu alasan Jepang memulai perang di Asia.
Keadaan ini semakin efektif setelah Marinir AS merebut pulau-pulau yang lebih
dekat ke kepulauan Jepang.
Tentara Nasionalis
China (Kuomintang) dibawah pimpinan Chiang Kai-shek dan Tentara Komunis China
dibawah Mao Zedong, keduanya sama-sama menentang pendudukan Jepang terhadap
China, tetapi tidak pernah benar-benar bersekutu untuk melawan Jepang. Konflik
kedua kekuatan ini telah lama terjadi jauh sebelum Perang Dunia II dimulai, yang
terus berlanjut, sampai batasan tertentu selama perang, walaupun lebih tidak
kelihatan.
Pasukan Jepang telah
merebut sebagian dari Burma, memutuskan Jalan Burma yang digunakan oleh Sekutu
untuk memasok Tentara Nasionalis China. Hal ini menyebabkan Sekutu harus
menyusun suatu logistik udara berkelanjutan yang besar, yang lebih dikenal
sebagai "flying the Hump". Divisi-divisi China yang dipimpin dan
dilatih oleh AS, satu divisi Inggris, dan beberapa ribu tentara AS,
membersihkan Burma utara dari pasukan Jepang sehingga Jalan Ledo dapat dibangun
untuk menggantikan Jalan Burma. Lebih ke selatan, induk dari tentara Jepang di
kawasan perang ini berperang sampai terhenti di perbatasan Burma-India oleh
Tentara ke-14 Inggris yang dikenal sebagai "Forgotten Army", yang
dipimpin oleh Mayor Jendral Wingate yang kemudian melancarkan serangan Balik
dan berhasil dengan taktik gerilyanya yang terkenal dan bahkan dijadikan acuan
bagi Tentara dan Pejuang Indonesia
pada tahun 1945-1949. Setelah merebut kembali seluruh Burma, serangan
direncanakan ke semenanjung Malaya ketika perang berakhir.
1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, Jepang menyerah kalah
1945: Iwo Jima, Okinawa, bom atom, Jepang menyerah kalah
Perebutan pulau-pulau
seperti Iwo Jima dan Okinawa oleh pasukan AS menyebabkan Kepulauan Jepang
berada dalam jangkauan serangan laut dan udara Sekutu. Diantara kota-kota lain,
Tokyo dibom bakar oleh Sekutu, dimana dalam penyerangan awal sendiri ada 90.000
orang tewas akibat kebakaran hebat di seluruh kota. Jumlah korban yang tinggi
ini disebabkan oleh kondisi penduduk yang padat di sekitar sentra produksi dan
konstruksi kayu serta Kertas
pada rumah penduduk yang banyak terdapat di masa itu. Belakangan tanggal 6
Agustus 1945, bomber B-29 "Enola Gay" yang dipiloti oleh Kolonel Paul
Tibbets melepaskan satu bom Atom
Little Boy di Hiroshima, yang secara efektif menghancurkan kota tersebut. Pada
tanggal 8 Agustus 1945, Uni Soviet mendeklarasikan perang terhapap Jepang,
seperti yang telah disetujui pada Konferensi Yalta, dan melancarkan serangan
besar terhadap Manchuria yang diduduki Jepang (Operasi Badai
Agustus). Tanggal 9 Agustus 1945, bomber B-29 "Bock's Car" yang
dipiloti oleh Mayor Charles Sweeney melepaskan satu bom Atom
Fat Man di Nagasaki.
Kombinasi antara
penggunaan bom Atom
dan keterlibatan baru Uni Soviet dalam perang merupakan faktor besar penyebab
menyerahnya Jepang, walaupun sebenarnya Uni Soviet belum mengeluarkan deklarasi
perang sampai tanggal 8 Agustus 1945, setelah bom Atom
pertama dilepaskan.
Jepang menyerah tanpa
syarat pada tanggal 14 Agustus 1945, menanda tangani surat penyerahan pada
tanggal 2 September 1945 diatas kapal USS Missouri di teluk Tokyo.
Afrika dan Timur Tengah
1940: Mesir dan Somaliland
Afrika dan Timur Tengah
1940: Mesir dan Somaliland
Pertempuran di Afrika
Utara bermula pada 1940, ketika sejumlah kecil pasukan Inggris di Mesir memukul
Balik
serangan pasukan Italia dari Libya yang bertujuan untuk merebut Mesir terutama
Terusan Suez yang vital. Tentara Inggris, India, dan Australia melancarkan
serangan Balik
dengan sandi Operasi Kompas (Operation Compass), yang terhenti pada 1941 ketika
sebagian besar pasukan Persemakmuran (Commonwealth) dipindahkan ke Yunani untuk
mempertahankannya dari serangan Jerman. Tetapi pasukan Jerman yang belakangan
dikenal sebagai Korps Afrika di bawah pimpinan Erwin Rommel mendarat di Libya,
melanjutkan serangan terhadap Mesir.
1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
1941: Suriah, Lebanon, Korps Afrika merebut Tobruk
Pada Juni 1941 Angkatan
Darat Australia dan pasukan Sekutu menginvasi Suriah dan Lebanon, merebut
Damaskus pada 17 Juni. Di Irak, terjadi penggulingan kekuasaan atas pemerintah
yang pro-Inggris oleh kelompok Rashid Ali yang pro-Nazi. Pemberontakan didukung
oleh Mufti Besar Yerusalem, Haji Amin al-Husseini. Oleh karena merasa garis
belakangnya terancam, Inggris mendatangkan Bala
Bantuan
dari India dan menduduki Irak. Pemerintahan pro-Inggris kembali berkuasa,
sementara Rashid Ali dan Mufti Besar Yerusalem melarikan diri ke Iran. Namun
kemudian Inggris dan Uni Soviet menduduki Iran serta menggulingkan shah Iran
yang pro-Jerman. Kedua tokoh Arab yang pro-Nazi di atas kemudian melarikan diri
ke Eropa melalui Turki, di mana mereka kemudian bekerja sama dengan Hitler untuk
menyingkirkan orang Inggris dan orang Yahudi. Korps Afrika dibawah Rommel
melangkah maju dengan cepat ke arah timur, merebut kota pelabuhan Tobruk.
Pasukan Australia dan Inggris di kota tersebut berhasil bertahan hingga
serangan Axis berhasil merebut kota tersebut dan memaksa Angkatan Darat Ke-8
(Eight Army) mundur ke garis di El Alamein.
1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua
1942: Pertempuran El Alamein Pertama dan Kedua
Pertempuran El Alamein
Pertama terjadi di antara 1 Juli dan 27 Juli 1942. Pasukan Jerman sudah maju ke
yang titik pertahanan terakhir sebelum Alexandria dan Terusan Suez. Namun
mereka telah kehabisan suplai, dan pertahanan Inggris dan Persemakmuran menghentikan
arah mereka.
Pertempuran El Alamein
Kedua terjadi di antara 23 Oktober dan 3 November 1942 sesudah Bernard
Montgomery menggantikan Claude Auchinleck sebagai komandan Eighth Army. Rommel,
panglima cemerlang Korps Afrika Tantara Jerman, yang dikenal sebagai
"Rubah Gurun", absen pada pertempuran luar biasa ini, karena sedang
berada dalam tahap penyembuhan dari sakit kuning di Eropa. Montgomery tahu
Rommel absen. Pasukan Persemakmuran melancarkan serangan, dan meskipun mereka
kehilangan lebih banyak tank daripada Jerman ketika memulai pertempuran,
Montgomery memenangkan pertempuran ini.
Sekutu mempunyai
keuntungan dengan dekatnya mereka ke suplai mereka selama pertempuran.
Lagipula, Rommel hanya mendapat sedikit atau bahkan tak ada pertolongan kali
ini dari Luftwaffe, yang sekarang lebih ditugaskan dengan membela angkasa udara
Eropa Barat
dan melawan Uni Soviet daripada menyediakan Bantuan
di Afrika Utara untuk Rommel. Setelah kekalahan Jerman di El Alamein, Rommel
membuat penarikan strategis yang cemerlang ke Tunisia. Banyak sejarawan
berpendapat bahwa berhasilnya Rommel pada penarikan strategis Korps Afrika dari
Mesir lebih mengesankan daripada kemenangannya yang lebih awal, termasuk
Tobruk, karena dia berhasil membuat seluruh pasukannya kembali utuh, melawan
keunggulan udara Sekutu dan pasukan Persemakmuran yang sekarang diperkuat oleh
pasukan AS.
1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis
1942: Operasi Obor (Operation Torch), Afrika Utara Perancis
Untuk melengkapi
kemenangan ini, pada 8 November 1942 dilancarkanlah Operasi Obor (Operation
Torch) dibawah pimpinan Jendral Dwight Eisenhower. Tujuan utama operasi ini
adalah merebut kontrol terhadap Maroko
dan Aljazair melalui pendaratan simultan di Casablanca, Oran, dan Aljazair,
yang dilanjutkan beberapa hari kemudian dengan pendaratan di gerbang menuju
Tunisia. Pasukan lokal di bawah Perancis Vichy melakukan perlawanan terbatas
sebelum akhirnya bernegosiasi dan mengakhiri perlawanan.
1943: Kalahnya Korps Afrika
1943: Kalahnya Korps Afrika
Korps Afrika tidak
mendapat suplai secara memadai akibat dari hilangnya pengapalan suplai oleh
serangan Angkatan Laut dan Angkatan Udara Sekutu, terutama Inggris, di Laut
Tengah. Kekurangan persediaan ini dan tak adanya dukungan udara, memusnahkan
kesempatan umtuk melancarkan serangan besar bagi Jerman di Afrika. Pasukan
Jerman dan Italia terjepit diantara pergerakan maju pasukan Sekutu di Aljazair
dan Libia. Pasukan Jerman yang sedang mundur terus melakukan perlawanan sengit,
dan Rommel mengalahkan pasukan AS pada Pertempuran Kasserine Pass sebelum
menyelesaikan pergerakan mundur strategisnya menuju garis suplai Jerman. Dengan
pasti, bergerak maju baik dari arah timur dan barat, pasukan Sekutu akhirnya
mengalahkan Korps Afrika Jerman pada 13 Mei 1943 dan menawan 250.000 tentara
Axis.
Setelah jatuh ke tangan
Sekutu, Afrika Utara dijadikan batu loncatan untuk menyerang Sisilia pada 10
Juli 1943. Setelah merebut Sisilia, pasukan Sekutu melancarkan serangan ke
Italia pada 3 September 1943. Italia menyerah pada 8 September 1943, tetapi
pasukan Jerman terus bertahan melakukan perlawanan. Roma akhirnya dapat direbut
pada 5 Juni 1944.
Eropa dan Rusia (Uni Soviet)
1939: Invasi Polandia, Invasi Finlandia
Eropa dan Rusia (Uni Soviet)
1939: Invasi Polandia, Invasi Finlandia
Perang Dunia II mulai
berkecamuk di Eropa dengan dimulainya serangan ke Polandia pada 1 September
1939 yang dilakukan oleh Hitler dengan gerak cepat yang dikenal dengan taktik
Blitzkrieg, dengan memanfaatkan musim panas yang menyebabkan perbatasan sungai
dan rawa-rawa di wilayah Polandia kering yang memudahkan gerak laju pasukan
lapis Baja
Jerman serta mengerahkan ratusan pembom tukik yang terkenal Ju-87 Stuka.
Polandia yang sebelumnya pernah menahan Uni Soviet di tahun 1920-an saat itu
tidak memiliki kekuatan militer yang berarti. Kekurangan pasukan lapis baja,
kekurang siapan pasukan garis belakang dan koordinasinya dan lemahnya Angkatan
Udara Polandia menyebabkan Polandia sukar memberi perlawanan meskipun masih
memiliki 100 pesawat tempur namun jumlah itu tidak berarti melawan Angkatan
Udara Jerman "Luftwaffe". Perancis dan kerajaan Inggris menyatakan
perang terhadap Jerman pada 3 September sebagai komitment mereka terhadap
Polandia pada pakta pertahanan Maret 1939.
Setelah mengalami
kehancuran disana sini oleh pasukan Nazi, tiba tiba Polandia dikejutkan oleh
serangan Uni Soviet pada 17 September dari timur yang akhirnya bertemu dengan
Pasukan Jerman dan mengadakan garis demarkasi sesuai persetujuan antara Menteri
Luar Negeri keduanya, Ribentrop-Molotov. Akhirnya Polandia menyerah kepada Nazi
Jerman setelah kota Warsawa dihancurkan, sementara sisa sisa pemimpin Polandia
melarikan diri diantaranya ke Rumania. Sementara yang lain ditahan baik oleh
Uni Soviet maupun Nazi. Tentara Polandia terakhir dikalahkan pada 6 Oktober.
Jatuhnya Polandia dan
terlambatnya pasukan sekutu yang saat itu dimotori oleh Inggris dan Perancis
yang saat itu dibawah komando Jenderal Gamelin dari Perancis membuat Sekutu
akhirnya menyatakan perang terhadap Jerman. Namun juga menyebabkan jatuhnya
kabinet Neville Chamberlain di Inggris yang digantikan oleh Winston Churchill.
Ketika Hitler menyatakan perang terhadap Uni Soviet, Uni Soviet akhirnya membebaskan
tawanan perang Polandia dan mempersenjatainya untuk melawan Jerman. Invasi ke
Polandia ini juga mengawali praktek prektek kejam Pasukan SS dibawah Heinrich
Muller terhadap orang orang Yahudi.
Perang Musim Dingin
dimulai dengan invasi Finlandia
oleh Uni Soviet, 30 November 1939. Pada awalnya Finlandia
mampu menahan pasukan Uni Soviet meskipun pasukan Soviet memiliki jumlah besar
serta dukungan dari Armada
udara dan lapis baja, karena Soviet banyak kehilangan jendral-jendral yang
cakap akibat pembersihan yang dilakukan oleh Stalin pada saat memegang tampuk
kekuasaan menggantikan Lenin. Finlandia
memberikan perlawanan yang gigih yang dipimpin oleh Baron
Carl Gustav von Mannerheim serta rakyat Finlandia
yang tidak ingin dijajah. Bantuan
senjata mengalir dari negara Barat
terutama dari tetangganya Swedia yang memilih netral dalam peperangan itu.
Pasukan Finlandia
memanfaatkan musim dingin yang beku namun dapat bergerak lincah meskipun
kekuatannya sedikit (kurang lebih 300.000 pasukan). Akhirnya Soviet mengerahkan
serangan besar besaran dengan 3.000.000 tentara menyerbu Finlandia
dan berhasil merebut kota-kota dan beberapa wilayah Finlandia. Sehingga memaksa
Carl Gustav untuk mengadakan perjanjian perdamaian.
Ketika Hitler menyerang
Rusia (Uni Soviet), Hitler juga memanfaatkan pejuang-pejuang Finlandia
untuk melakukan serangan ke kota St. Petersburg.
1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan
1940: Invasi Eropa Barat, Republik-republik Baltik, Yunani, Balkan
Dengan tiba-tiba Jerman
menyerang Denmark dan Norwegia pada 9 April 1940 melalui Operasi Weserbung,
yang terlihat untuk mencegah serangan Sekutu melalui wilayah tersebut. Pasukan
Inggris, Perancis, dan Polandia mendarat di Namsos, Andalsnes, dan Narvik untuk
membantu Norwegia. Pada awal Juni, semua tentara Sekutu dievakuasi dan Norwegia-pun
menyerah.
Operasi Fall Gelb,
invasi Benelux dan Perancis, dilakukan oleh Jerman pada 10 Mei 1940, mengakhiri
apa yang disebut dengan "Perang Pura-Pura" (Phony War) dan memulai
Pertempuran Perancis. Pada tahap awal invasi, tentara Jerman menyerang Belgia,
Belanda, dan Luxemburg untuk menghindari Garis Maginot dan berhasil memecah
pasukan Sekutu dengan melaju sampai ke Selat Inggris. Negara-negara Benelux
dengan cepat jatuh ke tangan Jerman, yang kemudian melanjutkan tahap berikutnya
dengan menyerang Perancis. Pasukan Ekspedisi Inggris (British Expeditionary
Force) yang terperangkap di utara kemudian dievakuasi melalui Dunkirk dengan
Operasi Dinamo. Tentara Jerman tidak terbendung, melaju melewati Garis Maginot
sampai ke arah pantai Atlantik, menyebabkan Perancis mendeklarasikan gencatan
senjata pada 22 Juni dan terbentuklah pemerintahan boneka Vichy.
Pada Juni 1940, Uni
Soviet memasuki Latvia, Lituania, dan Estonia
serta menganeksasi Bessarabia dan Bukovina Utara dari Rumania. Jerman bersiap
untuk melancarkan serangan ke Inggris dan dimulailah apa yang disebut dengan
Pertempuran Inggris atau Battle of Britain, perang udara antara AU Jerman
Luftwaffe melawan AU Inggris Royal Air Force pada tahun 1940 memperebutkan
kontrol atas angkasa Inggris. Jerman berhasil dikalahkan dan membatalkan
Operasi Singa Laut untuk menginvasi daratan Inggris. Perang juga berkecamuk di
laut, pada Pertempuran Atlantik kapal-kapal selam Jerman (U-Boat) berusaha untuk
menenggelamkan kapal dagang yang membawa suplai kebutuhan ke Inggris dari Amerika
Serikat. Pada 27 September 1940, ditanda tanganilah pakta tripartit oleh
Jerman, Italia, dan Jepang yang secara Formal
membentuk persekutuan dengan nama (Kekuatan Poros).
Italia menyerbu Yunani
pada 28 Oktober 1940 melalui Albania, tetapi dapat ditahan oleh pasukan Yunani
yang bahkan menyerang Balik
ke Albania. Hitler kemudian mengirim tentara untuk membantu Mussolini berperang
melawan Yunani. Pertempuran juga meluas hingga wilayah yang dikenal sebagai
wilayah bekas Yugoslavia. Pasukan NAZI mendapat dukungan dari sebagian Kroasia
dan Bosnia, yang merupakan konflik laten di daerah itu sepeninggal Kerajaan
Ottoman. Namun Pasukan Nazi mendapat perlawanan hebat dari kaum Nasionalis yang
didominasi oleh Serbia dan beberapa etnis lainnya yang dipimpin oleh Josip Broz
Tito. Pertempuran dengan kaum Nazi merupakan salah satu bibit pertempuran antar
etnis di wilayah bekas Yugoslavia pada dekade 1990-an.
1941: Invasi Uni Soviet
1941: Invasi Uni Soviet
·
Operasi Barbarossa, invasi Uni Soviet
dilakukan oleh Jerman
·
Pertempuran Stalingrad
1944: Serangan Balik
1945: Runtuhnya Kerajaan Nazi Jerman
Pada akhir bulan april
1945, ibukota Jerman yaitu Berlin sudah dikepung oleh Uni Soviet dan pada
tanggal 1 Mei 1945, Adolf Hitler bunuh diri bersama dengan istrinya Eva Braun
didalam bunkernya, sehari sebelumnya Adolf Hitler menikahi Eva Braun, dan
setelah mati memerintah pengawalnya untuk membakar mayatnya. Setelah menyalami
setiap anggotanya yang masih setia. Pada tanggal 2 Mei, Karl Dnitz diangkat
menjadi pemimpin menggantikan Adolf Hitler dan menyatakan Berlin menyerah pada
tanggal itu juga. Disusul Pasukan Jerman di Italia yang menyerah pada tanggal 2
juga. Pasukan Jerman di wilayah Jerman Utara, Denmark dan Belanda
menyerah tanggal 4. Sisa pasukan Jerman dibawah pimpinan Alfred Jodl menyerah
tanggal 7 mei di Rheims, Perancis. Tanggal 8 Mei, penduduk di negara-negara
sekutu merayakan hari kemenangan, tetapi Uni Soviet merayakan hari kemenangan
pada tanggal 9 Mei dengan tujuan politik.
4.
DAMPAK PERANG DUNIA BAGI DUNIA
A.BIDANG POLITIK
Kemenangan pihak sekutu
(Inggris, Perancis, Amerika Serikat, dan Uni Soviet) dalam mengakhiri Perang
Dunia II tidak terlepas dari peran Amerika Serikat dalam memberikan bantuan
(perlengkapan, tentara,dan persenjataan) yang mampu mempercepat berakhirnya
perang dengan kemenangan di tangan Sekutu. Perang Dunia II telah menghancurkan
hegemoni negara-negara besar seperti Inggris, Perancis, Spanyol, dan Portugis
yang sudah berabad-abad memegang kendali kekuasaan di berbagai belahan dunia.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Muncul masalah baru yaitu adanya pertentangan kepentingan dan persaingan perebutan hegemoni antara negara anggota sekutu dalam usaha untuk menjadi negara yang paling berpengaruh dan berkuasa di dunia hingga melahirkan dua negara adikuasa (kekuatan raksasa) yaitu Amerika Serikat (kuat secara material) dan Uni Soviet (kuat secara psikologis) yang mengambil alih hegemoni tersebut.
Uni Soviet dan Amerika
Serikat saling berlomba menanamkan penagruhnya pada negra lain dengan berbagai
cara sehinga dampaknya negara-negara di dunia terbagi menjadi 2 dimana
negara-negara Eropa Timur, Jerman Timur dan beberapa negara Asia seperti Cina,
Korea Utara, Kamboja, Laos dan Vietnam berada dibawah pengaruh Uni Soviet yang
selanjutnya dikenal dengan Blok Timur. Sementara negara-negara Eropa Barat dan
banyak negara di Asia, Afrika, dan Amerika Latin berada dibawah kekuasaan
Amerika Serikat yang selanjutnya dikenal dengan Blok Barat.
Kedua negara adikuasa
tersebut memiliki ideologi yang berlawanan dimana Amerika Serikat dengan
ideologi Liberalis-Kapitalis(paham yang mengutamakan kemerdekaan individu
sebagai pangkal dari kebaikan hidup) sementara Uni Soviet dengan ideologi
Sosialis-Komunis(paham yang menghendaki suatu masyarakat disusun secara
kolektif agar menjadi masyarakat yang bahagia). Sistem politik dan ekonomi
internasional mengalami polarisasi yaitu liberalisme versus
sosialisme-komunisme .
Munculnya politik
memecah belah dimana terjadi perpecahan dari berbagai negara sebagai dampak
dari persaingan pengaruh dua negara adikuasa tersebut, seperti negara Jerman,
Korea, dan Vietnam(Indo Cina) berdasarkan ideologi liberal dan
sosialis-komunis.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Dibentuklah pakta pertahanan untuk saling mengimbangi kekuatan lawan dimana Amerika Serikat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) atau Organisasi Pertahanan Atlantik Utara sementara Uni Soviet membentuk Pakta Warsawa(1955) dengan anggota Uni Soviet, Albania, Bulgaria, Cekoslowakia, Jerman Timur, Hongaria, Polandia, dan Rumania.
Berdirinya pakta pertahanan memunculkan rasa saling curiga dan perlombaan persenjatan antara kedua belah pihak sehingga menimbulkan Perang Dingin.
Munculnya negara-negara
baru dan merdeka di Asia-Afrika yang merupakan bekas jajahan bangsa barat
seperti Indonesia, India, Pakistan, Srilanka, dan Filipina. (dampak positif)
B. BIDANG EKONOMI
B. BIDANG EKONOMI
Perekonomian dunia
terbagi atas sistem ekonomi liberal, sistem ekonomi terpusat pada negara, dan
sistem ekonomi campuran. Dimana sistem ekonomi liberal berlaku di negara-negara
kapitalis. Sistem ekonomi terpusat pada negara berlaku di negara-negara
komunis. Dan sistem ekonomi campuran berlaku di negara-negara yang baru
merdeka.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Sistem ekonomi kapitalis diterapkan di Eropa Barat dan Amerika Serikat mempraktekkan konsep negara sejahtera (welfare state) sehingga menyediakan dana sosial yang besar untuk mensubsidi kesehatan, pendidikan, pensiunan, dan dana sosial lainnya bagi masyarakat.
Amerika Serikat
memanfaatkan keadaan dimana banyak negara yang membutuhkan bantuan ekonomi
untuk memperbaiki negaranya (dengan menanamkan pengaruhnya) jika tidak maka
negara-negara tersebut akan masuk dalam pengaruh kekuasaan ideologi komunis Uni
Soviet. Maka Amerika tampil sebagai negara kreditor bagi negara-negara di luar
pengaruh Uni Soviet. Dengan bantuan tersebut selanjutnya mampu membuat
kedudukan Amerika menjadi kuat sebab ia berhasil menciptakan ketergantungan
negara peminjam pada Amerika.
Amerika Serikat
akhirnya mengeluarkan beberapa program untuk membangun kembali perekonomian
dunia, seperti:
a. Marshall
Plan merupakan program untuk membantu perekonomian negara-negara Eropa Barat.
Program ini disetujui dalam konfrensi Paris 1947 dan pemberian bantuan ini
diakhiri pada tahun 1951. Sebuah negara dapat memperoleh bantuan ini dengan
memenuhi kesepakatan sebagai berikut
1) Amerika
Serikat akan memberikan pinjaman jangka panjang kepada negara-negara Eropa
Barat untuk membangun kembali perekonomiannya.
2) Sebagai imbalan negara peminjam diwajibkan :
~ Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
~ Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
~ Mencegah terjadinya inflasi.
~ Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
~ Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
~ Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
~ Berusaha menstabilkan keuangan masing-masing negara dan melaksanakan anggaran pendapatan yang berimbang.
~ Mengurangi penghalang-penghalang yang menghambat kelancaran perdagangan antara negara-negara peminjam.
~ Mencegah terjadinya inflasi.
~ Menempatkan perekonomian negara masing-masing negara atas dasar sendi-sendi perekonomian yang sehat.
~ Memberikan bahan-bahan yang diperlukan Amerika Serikat untuk kepentingan pertahanan.
~ Meningkatkan persenjataan masing-masing negara untuk kepentingan pertahanan.
3) Bantuan akan dihentikan apabila di negara
peminjam terjadi pergantian kekuasaan yang mengakibatkan negara tersebut
melaksanakan paham komunis.
Dengan Marshall Plan
maka tertanamlah dasar-dasar terbentuknya kerjasama yang erat antara
negara-negara Eropa Barat dalam pembangunan perekonomiannya. Sejak tahun 1951
maka Amerika Serikat lebih mengutamakan konsolidasi pertahanan terhadap
kemungkinan meluasnya paham komunis.
b. Doctrine
Truman merupakan kebijakan untuk membantu secara khusus negara Yunani dan Turki
dengan maksud membendung kedua negara tersebut dari pengaruh komunis dan Uni
Soviet serta memerangi pemberontakan yang dilancarkan gerilyawan-gerilyawan
komunis dalam negeri.
c. Point
Four Program merupakan program bantuan dalam bentuk perlengkapan ekonomi kepada
negara-negara berkembang. Serta bantuan militer yang diberikan pada
negara-negara berkembang khususnya Asia.
d. Colombo
Plan merupakan program kerjasama bagi pembangunan ekonomi di Asia Selatan dan
Asia Tenggara. Program yang dicetuskan di Colombo 1951 dengan peserta pertama
negara-negara persemakmuran Inggris yang selanjutnya diikuti Amerika Serikat,
Jepang, dan beberapa negara Asia Tenggara lainnya.
Pada tahun 1957
terbentuklah kerjasama dalam bidang perdagangan antara 7 negara Eropa Barat
(Perancis, Italia, Jerman Barat, Belgia, Belanda, Luksemburg, dan Denmark)
dengan nama Pasar Bersama Eropa (PBE)
Inggris memprakarsai
berdirinya daerah perdagangan bebas Eropa yang meliputi 5 negara (Inggris,
Norwegia, Swedia, Swiss, dan Austria).
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Negara-negara di Eropa Timur yang tidak mendapatkan bantuan Marshall Plan karena berhaluan komunis sehingga dampaknya pembangunan ekonomi di Eropa Timur tidak secepat pembangunan ekonomi di Eropa Barat sebab seluruh aktivitas perekonomian diatur dan dikuasai oleh negara (berpusat pada pemerintah). Seluruh industri dimiliki dan dioperasikan oleh pemerintah, pertanian diatur menurut pola pertanian pemerintah dimana hanya sebagian kecil tanah pertanian yang boleh dimiliki secara pribadi.
Negara-negara Eropa Timur membangun perekonomian dengan pola Uni Soviet dan prinsip ekonomi komunisme, yaitu melaksanakan pembangunan perekonomian jangka pendek yang dilanjutkan dengan program jangka panjang.
Perkembangan ekonomi
negara yang berada di luar Eropa juga mengalami kemerosotan sebab sistem
perekonomian mereka sebelum Perang Dunia II terjadi lebih banyak tergantung
pada negara-negara Eropa yang memiliki jajahan di Asia, Afrika, dan Amerika.
Setelah Perang Dunia II hubungan antara negara-negara Eropa dengan negara
jajahan menjadi terputus.
Negara-negara jajahan
melepaskan diri dan menjadi negara merdeka serta berusaha membangun
perekonomiannya sendiri atau dengan bantuan negara lain sehingga tidak dapat
membangun perekonomiannya dengan cepat.
Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Negara-negara di luar Eropa terjerat utang untuk membangun perekonomian sehingga perkembangan perekonomiannya tidak secepat negara-negara Eropa Barat.
Jerman dan Jepang tumbuh kembali sebagai negara industri, setelah memperoleh bantuan modal dari Amerika Serikat.
Di bentuklah 2 badan
ekonomi dunia sebagai perwujudan perkembangan sistem ekonomi kapitalis yaitu
IMF (International Monetary Fund) dan Bank Dunia (World Bank).
Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi negaranya.
Tugas kedua badan tersebut adalah memberi dan menyalurkan bantuan keuangan kepada negara agar dapat melakukan rekonstruksi dan pembangunan ekonomi negaranya.
C.BIDANG
SOSIAL
Semakin kuatnya
kedudukan golongan cerdik pandai (para ilmuwan)
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Munculnya gerakan sosial untuk membantu memulihkan kesejahteraan rakyat yang porak-poranda akibat perang dengan mendirikan lembaga internasional untuk memelihara perdamaian dunia. Hal ini terwujud dengan berdirinya Perserikatan Bangsa-bangsa (United Nations).
Amerika Serikat
membentuk badan guna menghindari jatuhnya korban lebih banyak dengan nama
United Nations Relief Rehabilitation Administration (UNRRA). Tugas pokok badan
ini adalah meringankan penderitaan dan memulihkan daya produksi rakyat yang
tinggal di daerah bekas pendudukan Jerman. Bantuan yang diberikan berupa
makanan, pakaian, bibit tanaman, hewan ternak, alat-alat perindustrian, dan
rumah sakit. UNRRA (satu bagian dari PBB) dibubarkan sebab tugas untuk
memberikan bantuan pembangunan kembali negara Eropa telah dilaksanakan oleh
European Reconstructions Plan atau yang dikenal dengan Marshall Plan.
ga jelas semua mendi hapus
BalasHapusmantap ilmunya, terima kasih banyakkk karena telah membantu <3
BalasHapus